Analisis Film “Triple Frontier”

 

Analisis Film “Triple Frontier”


Pendahuluan

Kesetiaan diuji ketika lima orang sahabat sesama mantan anggota pasukan khusus bersatu kembali untuk menjatuhkan seorang gembong narkoba di Amerika Selatan yang membawa mereka kepada konsekuensi yang tidak diharapkan. Triple Frontier adalah original film Netflix bergenre action yang dirilis pada 13 Maret 2019 dan dibintangi oleh Ben Affleck dan Oscar Isaac dibawah arahan J.C. Chandor.

Film yang diproduseri oleh Kathryn Bigelow ini menampilkan cerita yang menarik karya Mark Boal, penulis naskah favorit Bigelow di dua film suksesnya, The Hurt Locker (2008) dan Zero Dark Thirty (2012). Produksi film ini sempat mengalami penundaan panjang yang dimulai sejak tahun 2010 dan baru berjalan setelah 8 tahun kemudian dengan beberapa kali pergantian pemerannya.

Apakah kelima sahabat ini berhasil menuntaskan misinya dengan baik? Apakah mereka semua selamat? Sebelum menontonnya, simak dulu review kami tentang film yang soundtrack-nya dipenuhi oleh lagu-lagu metal ini, salah satunya adalah Metallica.

Kerangka Teoritik

1.      Teori Semiotika: Dengan menggunakan teori semiotika, Anda dapat menganalisis penggunaan simbol, ikon, dan indeks dalam film untuk memahami bagaimana pesan dan makna dibangun. Misalnya, Anda dapat menganalisis bagaimana simbol-simbol kekuasaan dan keserakahan direpresentasikan dalam tindakan dan dialog para karakter.

2.      Teori Naratif: Pendekatan naratif memungkinkan Anda untuk menganalisis struktur cerita, karakterisasi, dan pengembangan tema. Anda dapat menganalisis bagaimana narasi film "Triple Frontier" berkembang dari pengenalan karakter hingga klimaks dan resolusi, serta bagaimana konflik dan tema diuraikan melalui alur cerita.

3.      Teori Sinematografi: Melalui analisis sinematografi, Anda dapat mengeksplorasi penggunaan pengambilan gambar, pencahayaan, dan framing untuk menciptakan suasana dan memperkuat tema. Contohnya, Anda dapat menganalisis penggunaan pencahayaan yang gelap dan kontras dalam film untuk menciptakan atmosfer tegang dan misterius di sepanjang cerita.

4.      Teori Sosiologi dan Budaya Populer: Dengan menggunakan pendekatan sosiologi dan budaya populer, Anda dapat menganalisis bagaimana film mencerminkan dan memengaruhi norma, nilai, dan dinamika sosial dalam masyarakat. Misalnya, Anda dapat menganalisis bagaimana film "Triple Frontier" menggambarkan maskulinitas dan kode etik militer, serta bagaimana film tersebut merefleksikan pandangan masyarakat terhadap kekayaan dan keadilan.

5.      Teori Psikologi Karakter: Analisis psikologi karakter memungkinkan Anda untuk mengeksplorasi motivasi, konflik internal, dan perubahan karakter yang terjadi dalam film. Anda dapat menganalisis bagaimana karakter-karakter dalam "Triple Frontier" bereaksi terhadap tekanan eksternal dan bagaimana pengalaman masa lalu mereka memengaruhi perilaku dan keputusan mereka.

Metodologi

Analisis Film : Film bergenre action ini dirilis Maret 2019 oleh Netflix. Mengambil tema perang melawan kartel obat bius di Kolombia, film ini menghadirkan Ben Affleck, Charlie Hunnam, Oscar Isaac, Pedro Pascal dan Garret Hedlund.
Mereka berlima memerankan para veteran Delta Force yang sudah mundur dari kesatuannya. Kelimanya memiliki jalan hidup masing-masing yang bisa dibilang tak layak bagi mantan abdi negara. Hanya Santiago "Pope" Garcia yang memiliki pekerjaan cukup menjanjikan yakni sebagai seorang penasehat militer di kepolisian Kolombia.

Pendekatan Kuantitatif : pendekatan kuantitatif Film Triple Frontier sebagai berikut :

 

·         Jenis Kelamin : Pria & Wanita

·         Usia                 : Remaja 13+

·         Genre Film      : Action

Analisis Objek

Plot:
Pencurian Besar: Plot film ini berkisar pada rencana sekelompok mantan tentara untuk melakukan pencurian besar-besaran terhadap seorang narkotikus yang kuat di Amerika Selatan.

Kesulitan dan Konflik: Plotnya berkembang ketika mereka menghadapi berbagai kesulitan dan konflik, termasuk perlawanan dari musuh-musuh mereka dan konflik internal di antara anggota tim.

Karakter:

Sekelompok Mantan Tentara: Karakter utama film ini adalah sekelompok mantan tentara yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda, tetapi terikat oleh pengalaman militer mereka.

Motivasi yang Berbeda: Masing-masing karakter memiliki motif dan kepentingan yang berbeda dalam melakukan pencurian tersebut, mulai dari kebutuhan keuangan hingga keinginan untuk memperoleh kembali kehormatan yang hilang.

Sinematografi:

Pengambilan Gambar yang Mengesankan: Film ini menampilkan pengambilan gambar yang mengesankan dari lanskap Amerika Selatan yang dramatis, termasuk pegunungan, hutan, dan sungai yang indah.

Pencahayaan yang Efektif: Pencahayaan yang efektif digunakan untuk menciptakan suasana yang gelap dan tegang, yang sesuai dengan nada film yang serius dan mencekam.

Pesan dan Makna :Konsekuensi Tindakan: Salah satu pesan utama film ini adalah tentang konsekuensi dari tindakan-tindakan ekstrem, termasuk tindakan kriminal. Para karakter dihadapkan pada konsekuensi dari pilihan mereka, baik itu dalam bentuk kekerasan, kehilangan, atau penderitaan.

Pembelajaran dari Kesalahan: Film ini juga menyoroti pentingnya belajar dari kesalahan kita dan menghadapi konsekuensinya, bahkan ketika itu sulit atau menyakitkan.

 

Kesimpulan

Dengan demikian, kesimpulan dari film "Triple Frontier" adalah refleksi mendalam tentang konsekuensi tindakan, keserakahan dan korupsi, nilai-nilai persahabatan dan kesetiaan, pembelajaran dari kesalahan, serta tema pengorbanan dan kebangkitan. Ini adalah film yang menantang yang menawarkan lebih dari sekadar aksi, tetapi juga pertimbangan moral yang mendalam tentang harga yang harus dibayar atas ambisi manusia.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANALISIS SEMIOTIKA PADA LOGO "YAMAHA"